Sabtu, 12 Juli 2014

Kutemukan Dirimu diantara Cherry Blossoms #Episode3

"Selamat Pagi Indonesia"  


Pagi yang cerah di Negara Asalku, Negara yg memiliki bendera dengan 2 warna, negara yg memiliki burung Garuda, Selamat Pagi. Kring.... Kring.. telfon pun berbunyi begitu kerasnya seperti ayam berkokok yang mau bangunin orang dipagi-pagi buta.

"Assalammualaikum ma, Selamat Pagi." Ucapku yg jauh diNegeri Sakura hanya untuk mengucapkan Selamat Pagi untuk Mamaku :)
"Waalaikum salam sayang, kamu kemana aja, kok gak pernah kasih kabar ke Mama, atau jangan-jangan karena disana kamu sudah punya Imam buat sujud kamu, jadi kamu lupa sama Mama." Goda mamaku. 
"Ih mama apa-apaan sih ma, gak lah, aku gak lupa sama Mama, gag lupa sama Indonesia, dan gag lupa sama kenangan disana, iya sih ma, kemarin ada seseorang yg jadi Imam saat aku Sholat, tapi aku tak memiliki hubungan lebih dengannya."
"Loh kok bisa gitu, emang kenapa, dia kurang baik gitu buat kamu , gak baik lo sayang bersikap kayak gitu keorang."
"Bukan gitu ma, tapi memang aku tak punya perasaan apapun, karena kita baru seminggu kenalan, eh dianya udah punya perasaan aja sama aku, aku belum bisa jawab karena aku sendiri tak merasakan apapun."
"Ya sudah kamu fikirin dulu aja, semua kan demi kebaikan kamu, mama seneng-seneng aja asal itu gak sampai ganggu kuliah kamu disana."
"Aira mau konsen ke kuliah dulu ma, tapi nanti kalau ada something yg datang dihati ini, insya allah dijalanin aja, gag mau terlalu difikirin juga." 
"Itu baru anak mama, oh iya sayang kemarin sahabat kamu waktu SMA, datang kerumah sama pacarnya mungkin ya, pacarnya ganteng banget, Putih, tapi gag terlalu tinggi, mama suka sama rambutnya."
"Siapa sih ma, Aira lupa, kan disini aku udah lama juga, hayo mama, kok suka sama cowok lain sih, nanti aku bilangin Papa loh, emang rambutnya kenapa, rambutnya bisa nari gitu ma."
"Itu loh sayang, si Gabrielle, yg dulu sering kamu panggil Gebby itu loh, kamu kok udah lupa sih, lucu rambutnya, bagus aja dilihat, dia nyariin kamu, ngasih bingkisan, dikira kamu udah pulang ke Indonesia."
"Ya Allah Gebby, lupa lah aku ma, kan akunya juga udah lama gak komunikasi sama dia, lalu mama terima gitu bingkisan dari dia."
"Mama terima lah, tadi mama juga kasih nomer telfon kamu, mungkin nanti dia akan hubungi kamu."
"Ya udah nurut aja deh sama Mama, ya udah ma Aira istirahat dulu ya, Aku capek ma."
"Iya sayang, selamat istirahat ya, mimpi indah, jangan lupa makan & ibadah."
"Pasti mama, mama juga ya."

Setelah percakapan panjang lebarku dengan sang Idola yg terus memberikan nafas dalam setiap doanya, rasanya tenang & mata ini seakan ingin terlelap, terlelap dalam semua rahasia yang aku simpan, meski semuanya akan terbongkar.


************************************************


Malam itu, Gebby sedang asyik bermain Laptop baru pemberian ayahnya. Datanglah seorang lelaki tampan yg sekarang sedang asyik duduk dihatinya Gebby. Lelaki itu adalah orang yg diceritakan Mama, iya pacarnya Gebby. Gebby berusaha menelfonku, tapi tak ada jawabn dariku, akhirnya dia memutuskan untuk menghubungiku lewat Skype.

"Ih koneksinya jangan lelet dong, buruan sedikit napa, mau nelfon sahabat jauh juga." Omelan Gebby sontak membuat kaget Paul.
"Kamu itu kenapa sih sayank aku datang malah marah-marah, nih aku bawain teh kesukaanmu." Paul mencium kening Gebby & memberikan bungkusan yg berisi Teh & Sandwich.
"Makasih sayank nanti habis ini aku makan."
"Kamu kenapa sih, kamu mau telfon siapa malam-malam gini."
"Sahabatku yank, aku udah rindu berat padanya."
"Kau rindu padanya, berarti kau tak rindu padaku." memalingkan wajah & cemberut
"Kalau kamu iya dong sayank, kamu kan selalu ada disini." memeluk Paul dari belakang tubuhnya.
"Kamu itu ya, selalu bikin aku gemes aja,, eh yank itu nyambung."
"Mana-mana.. hey Aira.. aku kangen kamu, kamu apa kabar."
"Halo juga Gebby, alhamdulillah baik, kamu sendiri gimana, kata mama kamu kemarin kerumah ya, maaf ya nomerku ganti soalnya aku mau menjauh dari Ibra, jadi hanya mama aja yg tau, kamu sekarang kuliah dimana."
"Loh loh tunggu dulu kamu mau menjauh dari Ibra, emang kalian masih pacaran apa, kata Ibra kalian udah putus, Ibra aja udah jalan sama Saras.. aku tetap di Jakarta, aku Kuliah ngambil jurusan Akuntan, biar bisa mengatur keuangan saat sudah menikah nanti iya gag Yank.." tanya Gebby ke Paul....
"Eh iya iya..." Paul sontak kaget dengan ucapan Gebby. Ternyata sedari tadi Paul diam-diam memperhatikan Aira yg sedang asyik ngobrol dengan Gebby.
"Kamu itu gimana sih sayank, sorry ya Ra, kamu gimana disana seru gak, aku pengen ke Jepang, pengen lihat Cherry Blossoms yg sering kamu ceritakan ke Mamamu, kapan balik Indo."
"Ya begitulah Jepang Geb, kok tau kalau aku sering cerita itu ke Mama, Mama cerita ke kamu ya, gak tau nih, kala ada waktu ya pulang, kalau gag ada ya gag pulang."
"Duh Ra pulang napa, nanti aku ngikut kamu ke Jepang, ya ya... please."
"Tunggu waktu dulu ya Geb, gag mau terlalu buru-buru pulang juga soalnya aku juga repot disini."
"Iya deh siap Ra, oh iya Ra kamu ngobrol sama Paul dulu ya, aku mau buka Sandwich & Teh yg dia bawa, gak apa-apa kan aku tinggal. "
"Tapi Geb, kan gag enak sama kamu."
"Gak apa-apa, Yank ngobrol sama Aira dulu ya, aku mau buka ini."
"Iya-iya." Jawaban Paul seketika gugub.. bibirnya kelu, entah kenapa Paul seperti itu, tak seperti biasanya jika dia berbicara dengan wanita lain. Awal percakapan itu dimulai dengan sapaan & perkenalan hangat antara keduanya, meski baru pertama kenal tapi seakan mereka sangat lantang mengucapkan secuil kata.
"Salam Aira." Paul membuka percakapan itu dengan nada yg lembut & halus.
"Waalaikum salam." Dengan senyum dibibir manisnya, dia menjawab salam Paul meski mereka berdua berbeda keyakinan.
"Nama kamu Aira siapa, diJepang kuliah ngambil jurusan apa."
"Diandra Aira Putri, aku dijepang ngambil jurusan Budaya, kamu." Ku beranikan diri bertanya kepada kekasih sahabatku.
"Paulo Oktavianus Sitanggang, aku kuliah ngambil jurusan Arsitek."
"Oh, sama dong ya kayak temanku, dia juga ngambil arsitek."

Percakapan panjang lebar itu dimulai dengan ramah, dimulai dengan senyum dan ditutup juga dengan bercandaan kecil. Malam itu Suasana Jepang tiba-tiba berubah dengan kehadiran suara lelaki itu, lelaki yg bersama sahabatku. Ah apa yg kau fikirkan ini Aira, kau bukan siapa-siapa, kau tidak termasuk dalam hidup mereka, jadi tetap tenang dan jangan berfikir diluar batas. Disini kau ingin belajar bukan yg lain. Fokus Aira fokus... Tiba-tiba ku terlelap dalam dinginnya malam Kota Nara, pasti Di Indonesia juga indah seperti ini. Good Nite Nara, Good Nite Jepang, Good Nite Indonesia, Good Nite Cherry Blossoms. 


~ Bersambung ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar